Tujuan & Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Buah
Tujuan & Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Buah - Hi, Sahabat semua pengunjung setia blog Milano-ruus semoga tetap dalam hidup yang harmonis dalam keseharian sehingga apapun yang sahabat Petani lakukan pasti maksimal jika kesehatan selalu dijaga. Dan besar doa kami semoga Tujuan & Manfaat Pemangkasan menjadi Keberkahan dari Allah SWT serta apa sahabat Petani lakukan hari ini menjadi asbab mendapatkan Ilmu bermanfaat untuk diri dan masyarakat banyak pada umumnya. amin
Baiklah sahabat Petani pada kesempatan ini admin akan membagikan tentang Tujuan & Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Buah
Ada beberapa latar belakang yang mendasari mengapa pemangkasan pada tanaman buah harus dipangkas, pertama tanaman buah cenderung akan tumbuh terus, baik tumbuh ke atas maupun tumbuh ke samping. Pertumbuhan yang tidak diarahkan pada beberapa jenis tanaman buah, akan menghasilkan tajuk tanaman yang umumnya tumbuh memanjang ke arah atas (Jawa : nglancir), dengan batang atau cabang tunggal.
Kuatnya dominasi apikal (tunas ujung) di bagian ujung tanaman, memacu tanaman buah untuk terus tumbuh meninggi ke arah atas, dan salah satu cara untuk mematahkan dominasi apikal tersebut adalah dengan cara pemangkasan, yang akan merangsang keluarnya pertumbuhan tunas-tunas samping atau tunas lateral. Dengan demikian, bentuk tanaman sebagai manifestasi pertumbuhan tanaman menjadi lebih ideal dan seimbang, baik pertumbuhan ke arah atas maupun ke arah samping.
Baca Juga : Manfaat Tanaman Cendana Untuk Kesehatan Manusia
Kesehatan tanaman secara keseluruhan juga sangat dipengaruhi oleh bentuk tanamannya. Banyak dahan dan ranting yang tumbuh tidak teratur dan bersilangan di bagian tengah tanaman dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, lebih bersifat parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Itu sebabnya, banyak tanaman yang secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun dengan warna daun yang hijau pekat, namun teramat sangat jarang memunculkan bunga/buah.
Baca Juga : Cara Mengecilkan Perut Buncit paling Cepat dan Ampuh
Baca Juga : Cara Mengecilkan Perut Buncit paling Cepat dan Ampuh
Jika muncul bunga/buah, maka bunga dan buah yang muncul jumlahnya terbatas atau sedikit sekali. Fotosintat yang terbentuk hanya dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman, khususnya ke bagian tanaman yang bersifat parasit tersebut, dan pada akhirnya hanya sangat sedikit jumlah fotosintat yang akhirnya dialokasikan oleh tanaman untuk memunculkan bunga dan buah. T
anaman yang dipangkas teratur akan memberikan lingkungan mikro yang baik bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber energy utama dapat menembus semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro yang baik, mengurangi kelembaban yang berlebihan, juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organism pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil yang optimal pula.
Pangkas Bentuk :
adalah pemangkasan yang bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman seawal mungkin, pada umur tanaman yang masih muda. Pada beberapa jenis tanaman tertentu (mangga misalnya), pangkas bentuk dilakukan dengan mengikuti pola 1-3-9 yang berarti 1 batang utama yang dipangkas akan menghasilkan beberapa cabang primer, dan dari beberapa cabang primer tersebut dipilih 3 cabang yang pertumbuhannya paling seragam dan seimbang dengan arah pertumbuhan yang proporsional (misalnya membentuk sudut 120 derajat bersilangan).
Dari 3 cabang primer yang dipelihara ini, masing-masing cabang akan dipangkas lagi untuk menghasilkan 3 cabang sekunder dengan pertumbuhan terbaik, seimbang, dan proporsional. Dengan demikian, pasca pemangkasan bentuk sejak dini, pada akhirnya akan diperoleh tanaman dengan pola percabangan 1-3-9.
Baca Juga: Khasiat dan Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan
Baca Juga: Khasiat dan Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan
Dengan pola percabangan seperti ini, akan dihasilakan tanaman dengan tajuk yang rimbun dan membulat, dengan ketinggian yang dapat diatur. Pada kasus tertentu, jika hanya terdapat 2 cabang primer pada batang utama, maka 2 cabang primer ini pun masih dapat dibentuk dengan mengikuti pola 1-2-6, sebagaimana pola 1-3-9. Pola 1-2-4 pun masih memberikan bentuk percabangan ideal dengan bentuk tajuk yang juga membulat dan rimbun. Pada pemangkasan bentuk seperti ini, semua dahan dan ranting yang bersilangan di dalam pola 1-3-6 atau 1-2-6 harus dibuang habis, dan hanya menyisakan cabang-cabang tersier di ujung tanaman.
Pangkas Produksi :
yaitu pemangkasan yang bertujuan untuk merangsang munculnya tunas-tunas produktif, khususnya tunas-tunas yang berada di tajuk bagian terluar dari tanaman. Semakin banyak tunas produktif di ujung ranting, maka kemungkinan munculnya bunga dan buah juga akan semakin banyak, artinya jumlah bunga/buah berbanding lurus dengan jumlah ujung ranting produktif.
Pemangkasan produksi juga dilakukan pada semua dahan/ranting di bagian tengah tanaman yang tidak produktif dan tumbuh tidak beraturan, termasuk memangkas habis semua tunas air yang tumbuh lurus, tegak lurus di cabang primer maupun cabang sekunder. Coba perhatikan tunas-tunas air yang tumbuh di cabang primer/sekunder tanaman durian, jambu air, atau durian. Tunas air ini bersifat parasit dan tumbuh sangat cepat, melebihi kecepatan pertumbuhan tunas-tunas lainnya, dengan mengambil fotosintat hasil fotosintesis sebagai energi pertumbuhannya.
Selain itu tunas air juga sangat jarang memunculkan bunga meski tanaman telah memasuki siklus/periode berbunga. Tunas-tunas air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai entres untuk bahan perbanyakan tanaman, diambil sebagai entres yang disambungkan ke batang bawah dengan metode sambung susuan, sambung pucuk (top grafting), maupun sambung sisip. Hasilnya, bibit baru dengan sifat genetic yang sama persis dengan sifat genetic tanaman induk, tempat tunas air tersebut diperoleh.
Pangkas Pemeliharaan :
lebih ditujukan untuk memeliharan kesehatan tanaman secara keseluruhan dengan melakukan pemangkasan bersamaan dengan pemberian pupuk, dan umumnya harus dilakukan pasca tanaman menyelesaikan periode berbuah, saat di mana energi tanaman terkuras habis untuk membesarkan buah, dimulai saat pentil buah terbentuk hingga buah masak fisiologis. Pemangkasan dilakukan dengan memangkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya bunga/buah (contoh mudah adalah pada tanaman mangga, rambutan, dan klengkeng).
Baca Juga : Bahan-Bahan Alami sumber Unsur hara Makro dan Mikro
Baca Juga : Bahan-Bahan Alami sumber Unsur hara Makro dan Mikro
Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya tunas-tunas baru yang jumlahnnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu melebar ke arah samping sehingga menhabiskan banyak tempat untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pangkas habis pula semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang mati. Ranting kering ini biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi pertumbuhan beberapa jenis hama, khususnya hama penggerek batang.
Gunakan alat pangkas yang tajam dan bersih agar bekas pangkasan terbentuk dengan rapi, tidak meninggalkan luka yang mungkin bisa menjadi sumber infeksi penyakit bagi tanaman. Hindari penggunaan golok/parang untuk memangkas, lebih baik menggunakan gunting pangkas untuk ranting kecil, sementara penggunaan gergaji lebih disarankan untuk memotong cabang/dahan tanaman yang berukuran besar, karena bekas potongan akan menjadi lebih rapi. Olesi semua bekas potongan dengan menggunakan parafin, aspal cair, atau cat untuk menghindari infeksi jaringan tanaman yang terluka akibat pemotongan.
Baca Juga : Panduan Cara Budidaya Tanaman Sawo agar Cepat Berbuah
Baca Juga : Panduan Cara Budidaya Tanaman Sawo agar Cepat Berbuah
Langkah terakhir yang dilakukan bersamaan dengan pemangkasan, adalah pemupukan dengan jenis atau komposisi pupuk yang berbeda di setiap periode. Pada pemangkasan untuk pembentukan tajuk tanaman, unsur nitrogen dibutuhkan lebih dominan, disertai pemberian unsur fosfat yang lebih sedikit. Pada pemangkasan produksi, pemberian unsur fosfat menjadi lebih dominan dengan tambahan unsur kalium hingga periode pembuahan selesai, sementara pada pemangkasan pemeliharaan, pemberian unsur nitrogen, fosfat, dan kalium dalam jumlah seimbang akan memberikan hasil yang lebih optimal.
Demikianlah artikel terkait Tujuan & Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Buah yang semoga bermanfaat untuk anda dan bisa menjawab apa yang sedang anda cari selama ini. jangan lupa tinggalkan komentar jika ada hal yang belum jelas terkait Tujuan & Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Buah. sekian dan terimakasih.
Sumber fhoto: Liera
Jangan lewatkan Juga Artikel Paling banyak Dicari:
- Cara Budidaya Tanaman Wortel Supaya Umbi Besar
- Cara dan Teknik Budidaya Porang yang menjanjikan
- Inilah Macam-macam proses dan cara Pengelolaan Kopi
- Cara Membedakan Janis Kelamin Pepaya serta Tips Pembititannya
- Manfaat dan Khasiat Budidaya Tanaman Serai
- Cara Pembibitan Durian Agar Cepat Berbuah
- Teknik Pembibitan dan Budidaya Tanaman Sawo
- Manfaat Tanaman Cendana Untuk Kesehatan Manusia
- Cara Membedakan Jenis Kelamin Pepaya serta Tips Pembititannya
- Cara Menanam Sawi yang Baik dan Benar Untuk Pemula
- Cara Budidaya Bibit Cendana Bagi Pemula
Demikianlah artikel terkait Tujuan & Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Buah yang semoga bermanfaat untuk anda dan bisa menjawab apa yang sedang anda cari selama ini. jangan lupa tinggalkan komentar jika ada hal yang belum jelas terkait Tujuan & Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Buah. sekian dan terimakasih.
Sumber fhoto: Liera
Open Comments
Close Comments