4 Langkah Budidaya Brokoli Dari Biji hingga Panen
4 Langkah Budidaya Brokoli Dari Biji hingga Panen - Brokoli adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau brassicaceae. brokoli berasal dari daerah laut tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama ( sekitar 1970 an ) dan kini cukup populer sebagai bahan pangan. Sumber wikipedia.org.
Dengan adanya budidaya brokoli maka ini menjadi kabar gembira buat yang hobi menanam sayuran. Sekarang sudah ada benih brokoli hibrida lokal yang dapat tumbuh di dataran rendah atau daerah panas. Jadi buat kawan-kawan yang tinggal di perkotaan bisa mulai mencoba menanam salah satu sayuran bunga favorit yang satu ini.
4 Langkah Budidaya Brokoli Dari Biji hingga Panen
Sayur brokoli yang kita makan selama ini adalah bagian bunga dari tanaman keluarga brassica atau sawi-sawian. Bunga tersebut muncul di bagian tengah ujung tanaman setelah dewasa.Keunikan dari tanaman brokoli salah satunya adalah dapat menghasilkan krop bunga sebanyak 2 kali. Jadi kalau kita ingin mendapatkan panenan bunga brokoli lagi dalam waktu singkat, saat panen jangan mencabut tanaman sampai ke akarnya. Cukup potong bagian bunga brokoli dan biarkan tanaman mengeluarkan tunas baru yang akan menghasilkan bunga di ketiak daun.
Untuk dapat mulai menghasilkan krop bunga, dibutuhkan waktu setidaknya 1,5 bulan setelah pindah tanam. Semakin tua umur tanaman maka semakin besar pula ukuran bunga yang dihasilkan. Jadi kalau kita ingin ukuran bunga yang kecil (150 gr) cukup 6 minggu saja setelah tanam segera dipanen hasilnya. Rekor ukuran bunga brokoli yang saya tanam seberat 550 gr.
Bagi yang penasaran gimana cara menanam brokoli, langsung simak penjelasannya di bawah ini.
1. Pilih Benih Sesuai Kondisi Lingkungan
Ada dua jenis benih yang beredar di pasaran. Benih brokoli untuk dataran tinggi dan benih brokoli dataran rendah. Benih tersebut sudah melalui tahapan ujicoba sedemikian rupa, jadi kalau nggak ingin buang-buang waktu karena tanaman mati mendadak tanpa sebab, pastikan memilih benih yang tepat.
Lokasi kebun saya sendiri di kaki Gunung Prau, Kabupaten Temanggung. Kondisi lingkungan lahan cukup dingin dan berangin dengan altitude 1100 mdpl. Untuk itu benih yang saya pakai untuk menanam brokoli menggunakan benih khusus dataran tinggi merk Known You Seed .
Agar tanaman tumbuh dengan baik sekaligus mengurangi resiko dimakan hama pengerat batang, saya lakukan pembibitan terlebih dahulu selama 2 minggu menggunakan tray plastik.
Baca Juga: 5 Cara Menanam Cabe Merah yang Benar dan Panen Melimpah
Seperti biasa media tanam yang saya pakai berupa campuran pupuk kandang kotoran kambing dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1.
Pastikan untuk selalu menjaga kelembaban media tanam. Benih yang masih muda sangat rentan mengalami stres akar bila kondisi media tanam kering.
2. Pahami Musuh Tanaman di Lahan dan Cara Pencegahannya
Tanaman dari keluarga brassica memiliki hama endemik. Hama yang paling sering kita jumpai menyerang bagian daun tanaman. Hama pemakan daun tersebut diantaranya ulat plutella, dan kutu daun persik.Penangan hama yang terlambat bisa menyebabkan tanaman habis dimakan ulat dalam waktu singkat. Ulat plutella sendiri berasal dari ngengat diamondback moth yang sekali bertelur di daun tanaman mampu menghasilkan puluhan sampai ratusan telur. Untuk itu pencegahan sangat diperlukan kalau kita menginginkan pertumbuhan tanaman yang sehat dengan hasil panen yang memuaskan.
Salah satu trik yang saya gunakan untuk mengurangi kemungkinan adanya serangan hama tersebut adalah dengan menanam refugia. Refugia dari tanaman bunga marigold atau kenikir, bunga matahari serta daun bawang bisa dijadikan solusi yang cukup ampuh dalam mencegah serangan hama pada tanaman brassica.
Kenikir dan daun bawang mengeluarkan aroma yang tidak disukai oleh ngengat diamondback moth yang akan bertelur di daun brokoli. Sedangkan bunga matahari merupakan rumah bagi ladybug yaitu serangga predator alami pemakan kutu daun persik.
Pencegahan secara alami tersebut selain ramah lingkungan, kita sendiri juga akan mendapat hasil panen sayuran yang sehat terbebas dari residu bahan kimia pestisida. Sebagai petani sayur kesehatan kita juga tidak terganggu akibat efek samping dari penggunaan pestisida atau obat-obatan kimia berbahaya.
Baca Juga : Cara Menanam Melon Di Musim Kemarau agar Berbuah Besar Dan Manis
Memahami bagaimana alam bekerja secara harmoni seperti ini sangatlah penting. Agar generasi di masa depan dapat terus bertani dengan teknik-teknik ramah lingkungan yang berkelanjutan sekaligus sehat bagi tubuh.
3. Penanaman dan Pemupukan
Bibit yang sudah berumur 2 minggu bisa segera dipindahkan ke bedengan. Buat lubang dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm. Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang sebanyak 2 gelas, agar tanaman bisa segera beradaptasi dengan lingkungan baru dan mendapat nutrisi yang cukup.
Proses pindah tanam sebaiknya dilakukan di pagi hari sebelum jam 10, atau sore hari setelah jam 15.00. Penanaman di siang hari dapat menyebabkan tanaman stres karena terkena panas sinar mathari dan dapat menyebabkan kematian bibit.
Terdapat 2 program pemupukan yang saya lakukan setiap kali menanam sayuran, yaitu aplikasi pupuk dasar dan pemupukan rutin mingguan.
Aplikasi pupuk dasar dilakukan bersamaan ketika dilakukan pembenihan. Bedengan kita siapkan dengan membuat gundukan berukuran lebar 70 cm dengan tinggi 15 cm, kemudian tambahkan pupuk kandang sebanyak 3 kg untuk setiap 1 meternya. Campurkan pupuk dengan tanah bedengan secara merata.
Apabila kita menanam di lahan bekas budidaya padi, perlu ditambahkan juga pupuk dolomit. Fungsi dari pupuk dolomit adalah untuk menetralkan pH tanah yang terlalu asam. Untuk setiap 1 meter taburi dolomit secara merata sebanyak 1 gelas.
Karena tanaman brokoli menyukai tanah yang lembab, gunakan jerami padi untuk menutupi permukaan bedengan. Cukup tebarkan jerami padi secara acak alami seperti tanaman padi yang roboh hingga seluruh permukaan tanah tertutupi. Jangan menata jerami padi dengan rapi atau berlajur, karena dapat menghambat sirkulasi udara di permukaan tanah dan menyebabkan tanah mengeras.
Aplikasi pupuk susulan saya menggunakan POC (Pupuk Organik Cair) fermentasi yang terbuat dari urin kelinci dan EM4. POC urin kelinci mengandung nutrisi NPK yang cukup bagi pertumbuhan brokoli hingga dewasa. Selain itu proses fermentasi yang terjadi selama pembuatan POC membuat larutan pupuk cair ini mengandung banyak bakteri yang bermanfaat baik bagi tanaman maupun organisme dalam tanah.
Sebelum digunakan, POC murni perlu diencerkan terlebih dahulu menggunakan air bersih dengan perbandingan 1:10. Kalau teman-teman punya alat TDS, nilai yang tertera setelah pengenceran nantinya berkisar antara 2000- 2500ppm.
Baca Juga : Tips & Cara Menanam buah Naga Yang Baik Dan Benar
Lakukan pengocoran ke tanaman brokoli setiap minggu sebanyak 300 ml per tanaman. Usahakan untuk tidak mengenai batang tanaman ketika melakukan pengocoran larutan pupuk POC.
4. Penyimpanan Hasil Panen
Bunga brokoli termasuk sayuran yang rentan rusak dan teroksidasi. Setelah panen segera bungkus bunga brokoli dengan menggunakan plastik wrap kemudian simpan di kulkas. Dengan teknik tersebut setidaknya bunga brokoli akan tetap segar selama 5-7 hari.
Demikianlah artikel pertanian tentang 4 Langkah Budidaya Brokoli Dari Biji hingga Panen yang semoga bermanfaat untuk kita semua, dan jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar pada kolom di bawah. Sekian dan terimakasih.
Sumber dan Referensi:
Open Comments
Close Comments